26/02/09

What ‘s wrong with BHP ?

Oleh:Helena Fariska Puteri*

Sejarah telah mencatat peranan Negara yang sangat nyata dalam melayani struktur ideology-dominant. Dan kini peranan tersebut kembali ditunjukkan kepada kita melalui proyek privatisasi kampus (kapitalisasi) yang dikemas dengan istilah BHP.

Dalam kasus ini Negara melalui instrumennya yaitu parlemen (DPR) akan bahkan sudah secara gradual melegitimasi perampokan legal oleh “Tuan Kecil dan Besar Pemodal” (Borjuasi Nasional dan Asing).

Sedang sejatinya sudah menjadi kewajiban Negara untuk membebaskan sektor pendidikan dari segala bentuk intervensi pasar (yang paling mendesak penggratisan biaya pendidikan.

Penerapan BHMN dibeberapa kampus dan hingga kini yang teridentifikasi oleh masyarakat yaitu penetapan UU BHP.

Konsepsi BHP tidak lebih dari manifestasi kepentingan ekspansif dari “tukang tanam modal” untuk memperluas jaringan bisnisnya disektor pendidikan. Dan tentu saja konsekuensi logis dari realitas tersebut adalah diterapkannya etika transaksional dalam pengertian komersialitas (pedagang dan pembeli) disegala bentuk relasi institusional dalam dunia pendidikan.

Namun alih-alih melakukan hal tersebut justru negara dalam hal pemerintah kembali menggadaikan sektor pendidikan pada penjajah generasi terbaru (neoliberalis/ investor/ tukang tanam modal). Kita tahu bagaimana bukan hanya pendidikan saja menjadi sektor yang dikorbankan untuk menjadi mangsa pemodal baik asing maupun lokal, melainkan lebih awal lagi pertambangan yang hingga kini porsi terbesar penguasaan asetnya terdapat ditangan modal asing dengan rakyat-termiskinkan-Indonesia (pihak yang paling mempunyai hak) hanya memperoleh bagian terkecil saja dari hasil produksi industri hilir tersebut.

Nasionalisasi (ambil alih de ngan berbagai strategi) per usahaan pertambangan asing adalah langkah paling maju yang dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia yang menyatu padu. Tahapan tersebut harus kita lakukan untuk memberikan basis material bagi terciptanya kesejahteraan rakyat yang merata. Seluruh rakyat–termiskinkan-Indonesia bersama mahasiswa serukan : Nasionalisasi Perusahaan Pertambangan Asing Untuk Pendidikan Gratis !. [ ] wallahu alam bissowab.

* Staff Bidang Intelektual & Budaya HMI Komisariat UIKA Cabang Bogor Periode 2008-2009 M