03/07/09

Muhammad Chozin Terpilih Sebagai Ketua Umum PB HMI



Muhammad Chozin Amrullah terpilih menjadi Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2009-2011 dalam Kongres Ke-27 di Jogjakarta, Kamis 11 Juni 2009. Muhammad Chozin menggantikan Syahrul Effendi Dasopang yang menjabat Ketua Umum PB HMI Periode 2007-2009. Chozin terpilih secara demoktatis mengguguli calon lain. Proses pemunggutan suara berlangsung secara ketat antara Muhammad Chozin dengan Azwar Syafi’i. Kedunya berasal dari Cabang Jogjakarta. Muhammad Chozin mendapatkan 43 suara, Azwar Syafi’i mendatkan 40 suara, Media Arief Rizki mendapat 3 suara, dan Anthomi Chusairi mendapat 5 suara. Media Arief Rizki juga berasal dari Cabang Jogjakarta, sementara Anthomi Chusairi berasal dari Cabang Bekasi.

Muhammad Chozin Amrullah lahir di Pekalongan dan tumbuh dalam lingkungan Islam tradionalis yang kental di Jawa. Pendidikan dasarnya lebih banyak dihabiskan di lingkungan pesantren. Pendidikan tingginya diselesaikan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta pada tahun 2004. Muhammad Chozin juga sempat mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogjakarta. Pada 2008 Muhammad Chozin menyelesaikan pendidikan S2-nya di Ohio University Amerika Serikat dengan konsentrasi di Internasional Studies.

ketua-pb-hmiMuhammad Chozin memulai kariernya di HMI sebagai Ketua Komisariat Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta. Setelah itu dia berturut-turut menjabat sebagai Koordinator Komisariat (Korkom) HMI di Universitas Gadjah Mada, Korps Pengkader Cabang (KPC) HMI Cabang Jogjakarta, Sekretaris Jendral HMI Cabang Jogjakarta, Pejabat Sementara Sekjend PB HMI periode 2003-2005, dan perwakilan HMI di Amerika Serikat.

Muhammad Chozin mengatakan HMI ke depan harus mampu berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian bangsa. Menurut Chozin, kemandirian bangsa dapat diwujudkan melalui kemandirian membangun karakter building, terbebas dari jerat hutang, mengontrol masuknya modal asing, membangun ekonomi kerakyatan, serta memanfaatkan sumberdaya alam secara bertanggungjawab.

Tidak ada komentar: